Jumat, 19 Agustus 2016

untuk tuan kopiku

Ini balada cinta tuan kopi
Tuan yang berbahasa batu
Tuan yang tak habis menatap mataku sambil menyeruput pagi
Ya tuan
Kamu cangkir yang kuisi tiap dini sampai dingin ku minum pada pagi
Kini teguk cintamu yang ku sisakan di cangkir kosong siang nanti
Karena aku pasti sudah pergi
Takkan menoleh kembali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar